Pengertian, Aspek dan Faktor Minat
Minat merupakan salah satu aspek kepribadian yang berperan
membentuk kepribadian manusia. Akan tetapi minat masih jarang dibahas secara mendalam dalam buku
psikologi.
1.
Definisi
Minat
Minat adalah keingintahuan dan
ketertarikan terhadap pengalaman-pengalaman baru dan lebih luas (Silvia, 2006). Minat juga didefinisikan oleh Crow & Crow (1984) sebagai suatu
kecenderungan untuk bertingkah laku yang berorientasi pada objek, kegiatan,
atau pengalaman tertentu, dan kecenderungan tersebut antara satu individu dan
individu yang lain intensitasnya tidak sama.
Minat
juga merupakan sesuatu motivasi intrinsik seseorang untuk melakukan sesuatu,
hal ini karena adanya perasaan positif yang menyertainya ketika melakukan
sesuatu (Ormrod, 2009). Murphy dan Davidshofer mengatakan perasaan positif
tersebutlah yang membuat minat dapat menimbulkan kepuasan dan kegigihan (Astiningrum
& Prawitasari, 2007). Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa minat merupakan kecenderungan seseorang untuk tertarik pengalaman-pengalaman tertentu
yang didalamnya disertai perasaan positif sehingga akan menimbulkan kepuasan
dan kegigihan.
2.
Aspek
Minat Sejarah
Silvia (2006) mengatakan bahwa terdapat
beberapa aspek yang dapat digunakan untuk mengukur minat. Aspek tersebut adalah:
1. Keingintahuan (curiousity)
Keingintahuan
adalah keinginan untuk lebih mengenal suatu dengan mencari informasi dari objek
minat yang belum pernah diketahui sebelumnya. Seseorang akan memberikan reaksi
positif yang baru, kuat dan tidak biasa dalam lingkungannya terhadap objek
minat, serta cenderung untuk bertindak dalam reaksi positif dalam memperoleh
informasi tersebut.
2. Keterbukaan
terhadap pengalaman (opennes to experience)
Keterbukaan terhadap pengalaman adalah membuat
penyesuaian pada sikap dan kepribadian menjadi terbuka terbuka terhadap ide-ide
dan pengalaman-pengalaman baru yang belum pernah dikeahui sebelumnya.
3. Dorongan
mencari sensasi (sensation seeking)
Dorongan mencari sensasi yaitu adalah adanya sebuah
dorongan untuk mendapatkan sesuatu hal yang baru, kompleks dan adanya sensasi
kuat terhadap beberapa pengalaman dan adanya kesediaan untuk mengambil resiko secara fisik dan sosial
untuk pengalaman yang bervariasi.
4. Kecenderungan
bosan (boredom of propeness)
Kecendurungan bosan adalah sebuah keadaan yang relatif
rendah yang terstimulasi oleh situasi yang tidak adekuat. Kebosanan ini
dianggap memiliki aspek positif yaitu sebagai kesempatan untuk merefleksikan dan
merencanakan sesuatu. Akan tetapi kebanyakan orang menganggap bahwa kebosanan
sebagai hal yang tidak menyenangkan dan tidak memotivasi untuk melakukan
sesuatu ketika tidak mampu mengontrol rasa bosan.
5. Keluasan
Minat (breadth of interest)
Keluasan minat adalah sesuatu yang menunjukkan banyak
atau kurangnya pengetahuan dasar yang dimiliki seseorang terhadap objek minat.
Seseorang yang memiliki pengetahuan yang luas terhadap objek minat diharapkan
dapat menunjukkan keingintahuan yang bervariasi. Sementara seseorang yang
memiliki pengetahuan yang sedikit tentang objek minat diharapkan untuk lebih
bisa fokus mendalami objek minat.
3.
Faktor
Membentuk Minat
Menurut Crow & Crow (1984) terdapat beberapa faktor yang
memengaruhi minat seseorang. Faktor-faktor tersebut adalah:
1. Dorongan
Dalam Diri
Minat muncul
didahului oleh pengetahuan dan informasi dari objek yang dituju oleh minat dan
kemudian mendorong
rasa keingintahuan seseorang dalam menghasilkan seseuatu yang baru dan
menantang atas dasar kebutuhan dari dalam diri seseorang. Minat merupakan
kecenderungan dan kegairahan tinggi yang didasari dari rasa keingintahuan. Minat
merupakan pendorong yang menyebabkan individu memberikan perhatian pada
seseorang, objek, atau aktivitas tertentu.
2. Motif
Sosial
Minat dipengaruhi oleh unsur konasi yang
diantaranya adalah kehendak atau kecenderungan melakukan sesuatu. Kehendak ini diwujudkan dalam bentuk kemauan
atau hasrat melakukan suatu aktivitas dalam rangka untuk memenuhi dorongan
dalam dirinya, yaitu dorongan untuk
memenuhi kebutuhan untuk mendapakan penghargaan dan diakui oleh lingkungannya.
3. Reaksi
Emosional
Minat dipengaruhi unsur emosi atau perasaan. Dalam pengalaman minat itu disertai dengan
perasaan puas yang biasanya ditampakkan dengan perasaan senang. Minat berfungsi sebagai daya penggerak yang
mengarahkan seseorang melakukan kegiatan tertentu secara spesifik. Motivasi
diperlukan sebagai sumber untuk mempertahankan minat terhadap kegiatan sehingga
membuat kegiatan yang dijalankan akan terasa sangat menyenangkan.
Referensi:
- Astiningrum,
N., & Prawitasari, J. E. (2007). Hubungan antara Minat Terhadap Komik Jepang (Manga) Dengan Kemampuan Rekognisi Emosi Melalui Ekspresi Wajah. Jurnal Psikologi Fakultas Psikologi UGM, Vol
34, No. 2, 130-150.
- Crow,
L. D., & Crow, A. (1984). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Nur Cahaya.
- Ormord,
J. E. (2009). Psikologi Pendidikan:
Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang Edisi Keenam Jilid II. Jakarta:
Erlangga.
- Silvia,
P. J. (2006). Exploring The Psychology of Interest. New York: Oxford University Press.

Tidak ada komentar: